AIR TERJUN PAGAR ALAM


Air Terjun yang terletak sekitar dua kilometer dari pusat Kota tepatnya di sebelah timur obyek wisata kebun teh gunung dempo ini memiliki keindahan alam yang khas dan sangat menawan.
Rangkaian batu cadas dan aliran air yang turun dari gunung, membuat kejernihan airnya sunguh menakjubkan, sekilas air terjun ini seperti pancuran raksasa, sehingga disebut curup pancur.
jika musim libur tiba maupun pergantian tahun baru, obyek wisata Alam air terjun curup pancur ramai dikunjungi warga Pagar alam maupun daerah dari kota lain.
 
Air terjun curup pancur ini selain pemandangan yang indah juga berhasiat menyembuhkan berbagai penyakit seperti sakit kudis, panu dan juga gatal-gatal.
mengenai sarana transportasi Pemkot Pagaralam cukup peduli dengan membangun jalan aspal menuju lokasi. tersedia mobil, becak motor sampai dengan ojek yang disediakan warga setempat dengan sistem sewa.
sejak 2002 sejumlah fasilitas juga suda tersedia belum diketahui secara pasti siapa yang pertama kali menemukan keberadaan air terjun curup pancur, Berdasrkan keterangan warga setempat lokasi ini sudah berumur ribuan tahun.
 
Pastinya, takala kita memasuki areal curup pancur suasana asri langsung menyergap. suara lembut air yang jatuh dari bebukitan, kicauan burung, dan pemandangan hutan yang masih perawan. membuat kita terlena.
keinginan tersebut akan segera terwujud dengan menceburkan tubuh ke dalam sungai, bagi yang tidak bisa berenang jangan khawatir sebab pengelola telah menyiapkan ban bekas yang bisa digunakan untuk pelampung.
 
Benar –benar sulit dibayangkan betapa asyiknya berlibur di obyek wisata curup pancur rasa rugi jika tidak menikmati indahnya dan sejuknya air curup pancur yang berada di kota pagar alam ini.Hamparan-hamparan hutan yang menghijau,pemandangan alam dan gunung-gunung tinggi menjulang dikelilingi dengan perkebunan kopi yang paling terkenal di kota Pagar alam yakni kopi dempo yang terkenal dengan nama sebuah gunung yang ada disana.

Pesona dan Keindahan Alamnya

Danau Ranau nerupakan danau terbesar terindah yang ada di Sumatera Bagian Selatan.berbentuk bulan sabit yang melingkar ada setengah bagian Gunung Seminung (1.881 M). Luas Danau 128 km2 yang memiliki simpul-simpul wisata yang indah dan nyamansehingga cocok bagi wisatawanyang ingin bersaqntai dan bergembira bersama keluarga.
Tempat-tempat yang menarik dalam kawasan Danau Ranau antara lain :air panas di kaki gunung seminung, pulau Mariza, Air terjun Subik, Pantai Sinangkalan, Air terjun La’ai dan Gunung Seminung, yang masing-masing memiliki keunikan dan kenyamanan tersendiri.

Untuk menambah kenyamanan dan ketenangan para wisatawanyang berkunjung ke Danau Ranau, juga telah tersedia perahu-perahu motor,sarana pemandian air panas, cottage serta sarana akomodasi lainnya, restoran dan rumah makan,ruang pertemuan, dermaga wisata, jalan lingkar danau serta sarana-srana wisata lainnya. Selain melalui jalan darat , untuk mencapai Danau Ranau, para wisatawan juga dapat menggunakan jasa transportasi udara, dengan telah diresmikannya penggunaan Lapangan Terbang Perintis di Banding Agung yang mengambil Route Palembang-Banding Agung.
Danau Ranau dedngan airnya yang tenang dan dikelilingi oleh hijaunya pepohonoan dan perkebunan kopi rakyat,dengan suhu udara berkisar antara 11oC-31oC akan semakin memberikan kenyamanan, kesejukan dan kesegaran para pengunjung yang sedang menikmati hari-hari liburnya bersama keluarga .
Festival Danau Ranau

Peristiwa tetap yang dilaksanakan di Danau Ranau dan telah dikenal oleh masyarakat luas adalah Festival Danau Ranau. Festival ini bersifat tahunan yang penyelenggaraannya setiap akhir bulan Desember dalam rangka menyambut Tahun Baru.Para pengunjung dapat menyaksikan berbagai peragaan seni budaya daerah, permainan rakyat yang ada di Kabupaten ogan Komering Ulu Selatan dan sekitarnya, serta dapat menikmati kegiatan Lomba Perahu Cadik( perahu tradisional masyarakat Ranau).Perjalanan wisata Danau Ranau akan semakin mengesankan dengan mengunjungi dan menikmati tempat-tempat yang menarik berikut ini :
a.Air terjun Subik

Air terjun ini berada 300 meter dari pinggir Danau Ranau, dekat dengan areal persawahan. Untuk tiba di lokasi Air Terjun inidibutuhkan waktu 15 menit berjalan kaki dari Cotteges, menyusuri jalan setapak. Dari kejauhan telah terdengar gemuruhnya suara Air Terjun ini yang memiliki ketinggian 15 meter. Di tempat ini telah tersedia tempat mandi yang menyerupai kolamdan shelter istirahat. Udara di sekitarnya sangat sejuk dan berembun, sangat ccocok sebagai tempat bersantai menghilangkan kepenatan atau tempat untuk menemukan inspirasi-inspirasi baru.
b.Air Panas
Para wisatawan yang ingin menikmati hangatnya air panas, hanya dibutuhkan waktu 20 menit perjalanan dari Dermaga Wisata Cottages dengan menggunakan perahu motor.
Lokasi air panas ini berada di kaki Gunung Seminungyang menempati areal seluas 80 m2. Di tempat ini telah dibangun sarana pemandian air panas, seperti tempat pemandian terbuka,ruang pertemuan, Dermaga wisata dan sarana lainnya. Dengan suhu air panas antara 50 o C-70 o C sangat cocok sebagai tempat mandi untuk menghilangkan kepenatansetelah berkeliling Danau.
c.Pantai Senangkalan

Indahnya alam sekitar Danau Ranau, kokohnya Gunung Seminung yang hijau, pasir putih yang memenjang, gemericik suara ombak dan merdunya nyanyian nyiur melambai dapat dinikmati di Pantai Senangkalan ini. Mandi dan bersantai bersama keluarga merupakan kegiatan utama di tempat ini yang penuh ketenangan, kenyamanan dan udara segar. Disini juga telah disediakan kolam renang untuk menambah sarana pelengkap bagi para pengunjung.
d.Pulau Mariza
Pulau ini dulunya dikenal dengan sebutan Tanjung Kejang, karena mulanya berbentuk tanjung yang panjang menyatu dengan Gunung Seminung. Akibat hantaman ombak, sekarang ini hanya tinggal bagian yang ada di tengah Danau yang menyerupai sebuah pulau kecil yang dinamakan Pulau Mariza.
Pulau kecil ini penuh ditumbuhi pohon-pohon nyiur sehingga sangat cocok sebagai tempat bersantai bersama keluarga sembari memencing ikan mujair dan menikmati Keindahan panorama alam Danau Ranau. Untuk mencapai tempat ini, hanya dibutuhkan waktu 15 menit perjalanan dari air panas dengan menggunakan perahu motor.
Lapangan Terbang Perintis Danau Ranau
Untuk lebih mempercepat usaha promosi Danau Ranau sebagai obyek wisata andalan, sekarang telah tersedia transportasi udara, yaitu dengan diresmikannya penggunaan Lapangan Terbang Perintis Danau Ranau oleh Menteri Dalam Negeri RI pada tanggal 12 Oktober 1995.
Lapangan Terbang ini diperuntukkan bagi pesawat-pesawat jenis CASA 212 dengan rute perjalanan dari Palembang ke Banding Agung. Dibutuhkan waktu 40 menit perjalanan dari Palembang dengan menggunakan peseta terbang
Tapi seiring dengan perkembangan jaman, Sarana ini sekarang terbengkalai karena KETIDAKMAMPUAN Pemda setempat dalam mengelola sarana ini. Masyarakatpun nenpunyai andil yang besar dalam perusakan sarana ini. Mereka tidak dapat menjaga fasilitas yang sudah ada. Lapter ini sekarang digunakan sebagai sarana untuk Adu kecepatan Motor atau dalam Bahasa Gaulnya Ngetrek parakaum muda. Tak jarang juga lapter ini dipakai untuk Kejuaraan balap Motor local pada waktu-waktu tertentu.

Keindahan alamnya dan keramahan para penduduknya.
 

Danau Ranau Yang Hampir Terlupakan

Danau Ranau Yang Hampir Terlupakan


Danau Ranau Merupakan Objek wisata terbesar di provinsi sumatera selatan yang terletak di Ranau kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. dengan waktu tempuh dengan mobil sekitar 7 jam dari kota Palembang atau sekitar340 Km, Sedangkan bila dari batu raja bisa di tempuh dengan waktu 2 jam atau berjarak 130 km, dan 50 kilometer dari Muara Dua. Sementara dari Bandar Lampung, Danau Ranau bisa ditempuh melalui Bukit Kemuning dan Liwa dengan jarak tempuh 7-8 jam. Secara geografis, danau ini terletak di Kabupaten OKU Selatan Propinsi Sumatera Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lampung Barat Propinsi Lampung.
Berjarak 2 KM dari garis Pantai danau ranau, terdapat sebuah Landasan Udara Serunting Sakti Yang dibangun pada tahun 1993/94 walaupun saat ini keberadaanya tidak bisa digunakan karena pembangunanaya terhenti dan oleh warga sekitar lahan ini dimanfaatkan sebagai tempat bertani palawija. Selain itu di sekeliling danau ranau telah di bangun jalan raya sehingga kita bisa mengelilingi danau ranau dengan kendaraan mobil atau kita bisa menempuh jalur air dengan menyewa perahu motor dengan biaya yang relatif murah.

Gunung seminung yang menjulang tinggi juga hamparan sawah yang luas menambah keelokan tersendiri,ditambah lagi dengan adanya pemandian air panas alami yang mengalir dari lereng gunung seminung. Selain itu bagi para pendaki, dipuncak gunung seminung masih dapat ditemukan Edelwis atau bunga abadi. Dan bagi para pendaki yang menempuh jalan yang tepat maka sebelum sampai dipuncak, terlebih dahulu akan melewati 7 sumur yang airnya tak pernah kering pada saat musim kemarau sekalipun. Tak jauh dari Gunung seminung terdapat barisan pulau kecil yang terletak di tengah danau ranau yang dinamakan pulau Mariza.
Di sekitar danau Ranau juga dapat ditemui air terjun Subik. Yang letaknya tak jauh dari pantai danau ranau. Danau Ranau Juga di manfaatkan sebagai sumber energi listrik,untuk itu telah di bangun sebuah bendungan yang airnya berasal dari danau ranau melalui sungai kecil (Way Wala) disebut bendungan Niagara. Sayangnya kekayaan itu tidak didukung oleh sarana yang memadai.
Sebagai Putra Daerah Yang lahir dan besar di Ranau,Saya Berharap Semoga Pemerintah Sum-Sel Memperhatikan hal ini. Jangan sampai kekayaan alam kita tersia-siakan. sebagai aset wisata, pengelolaan danau ranau masih sangat kurang. Beberapa sarana pendukung seperti akses jalan dan listrik belum memadai.,karena bukan tidak mungkin Danau kita akan menjadi sumber devisa untuk provinsi kita jika kita bisa memaksimalkan potensi yang kita miliki. Dan jangan sampai kita yang punya wilayah tapi provinsi lain yang memanfaatkanya. Karena saat ini di propinsi Lampung telah ada Investor yang membangun tempat wisata yang cukup megah tepatnya di desa Lombok.

 Dan kebetulan saya mendapatkan teman yang tinggal disekitaran Danau Ranau tersebut.Dia seorang Mahasiswa dari Fakultas Tehnik yang berasal dari daerah OKU tepatnya Danau Ranau tersebut.Dengan kelembutan dan ketulusan hatinya mau berbagi rasa dengan sesama dan itulah saya.
Saya mengenal dia sekitar bulan Juni 2011 dan mungkin pertemuan saya dan dia secara kebetulan,tetapi akhirnya kami bersahabat sampai sekarang meskipun saya bukan seorang mahasiswa lagi.
  Popularitas sarana dan prasarana yang ada disana cukup membanggakan para pengunjung yang berasal dari berbagai daerah.Keindahan panorama Danau Ranau begitu mempesona apalagi bila ada para turis dari manca negara pasti mereka senang dan gembira melihat pemandangan yang ada disekeliling Danau tersebut.

Gunung-gunung yang berada disekitarnya begitu hijau dan rapih,mungkin pada liburan lebaran ini akan penuh orang dari berbagai daerah baik yang ada di sekitar Sumatera Selatan sendiri maupun dari propinsi lain yang akan datang berkunjung dan menyaksikan langsung pemandangan yang begitu indah dari Danau Ranau tersebut.Persahabatanku dengan penduduk danau ranau sangalah baik dan begitu akrab sampai saat ini.Penduduk atau warga yang disana mereka juga hidup layaknya seperti penduduk kota, karena disana memang termasuk perkotaan meskipun jarak dari sana ke kota Palembang cukup melelahkan.Dengan kerama tamahan penduduknya dan keindahan alamnya saya begitu tertarik untuk tinggal disana,tapi apalah daya aku hanya seorang pengembara laksana musafir kesiangan yang sedang berjalan di tengah padang pasir.Danau Ranau yang indah jangan murung jangan sedih nantikan diriku aku kan datang lagi bila aku ada waktu senggang demi menikmati keidahan panoramamu dan keramahan pendudukmu.Dahulu hampir saja mengalami kepunahan disebabkan oleh ketidak adanya perhatian Pemerintah setempat dan pemerintah yang ada di Propinsi.Obyek wisata tersebut bisa harus dijaga dan dirawat sepanjang masa,karena merupakan obyek wisata yang alami bukan buatan manusia pada zaman dulu.Danau tersebut terbentuk dengan sendirinya yang berasal dari letusan gunung merapi dan terbentuk dengan alam.Keadaan iklim disekitar Danau Ranau begitu dingin apalagi pada saat menjelang sore hingga besok paginya.


YES OR NO OF TO TAHAILAND

androgyny

Yes of No Thailand (Indonesian Subtitle)

Yes or No ini merupakan film lesbian pertama yang diproduksi Thailand. Mengisahkan persahabatan antara teman sekamar, Kim (Suppanat “Tina” Jittaleela) dan Pie (Sucharat Manaying) yang berubah jadi cinta.
Kim dan Pie adalah mahasiswa baru dan mereka kebetulan tinggal 1 kamar di asrama universitas. Pie adalah gadis manis, feminin yang sangat membenci buci (kalo di thailand disebut “tom”). Pie baru saja minta pindah kamar karena sebelumnya dia satu kamar dengan Jane (yang kebetulan femme/kalo di thailand disebut “dii”). Pie dan Jane tetap jadi teman baik meskipun Pie sangat membenci buci.
Nah kebetulan di kamar barunya ini Pie satu kamar dengan Kim. Pertemuan pertama Kim dan Pie sangat lucu, mereka saling membenci, (sebenarnya yg benci itu Pie) karena satu kamar dengan seorang buci. Saat waktu berlalu mereka pun akhirnya berteman. Dan mereka selalu menghabiskan waktu bersama.
Kim sebenarnya memendam rasa untuk Pie, dan merasa cemburu saat Pie dijemput pria bernama P’Van, yg berteman dengan Pie sejak kecil. Pie sendiri meskipun mengaku benci dengan Kim ternyata juga memperlihatkan gelagat cemburu ketika Kim di dekati Jane yang memang dari awal sudah suka dengan Kim.
Dengan saling memendam perasaan inilah mereka tanpa sadar merasa saling membutuhkan, tapi akankah mereka bisa mengungkapkan perasaan masing2? Apakah Pie yang sebenarnya gadis straight mau mengungkapkan perasaannya?
Film ini sangat bagus sekali, wajib untuk ditonton, ada banyak adegan lucu, adegan romantis, bahkan bisa membuat kita menangis.
Film ini diproduksi tahun 2010 dan disutradarai oleh Sarasawadee Wongsompetch, dia seorang sutradara muda Thailand yang juga seorang lesbian. Film ini menggambarkan kehidupan lesbian di Thailand, seperti kebanyakan masyarakat timur, tentu saja ga mudah untuk bisa terbuka tentang seksualitas.
Yes or No (Thailand) Subtitle Indonesia

Yes or No (Thailand) Subtitle Indonesia

Yes or No (Thailand) Subtitle Indonesia

Yes or No (Thailand) Subtitle Indonesia
Ketika persahabatan berubah jadi cinta
Yes or No (Thailand) Subtitle Indonesia
Cinta antara dua wanita yang awalnya bersahabat dalam satu kamar
Yes or No (Thailand) Subtitle Indonesia
Kabarnya film ini hanya berbudget kurang dari $400,000 budget yang cukup minim untuk sebuah film. Namun diluar dugaan ternyata film ini sukses. Bahkan kini tim yang sama sedang membuat film baru (hmm..bakal sesukses yang ini ga ya), kita tunggu aja!!

DVDnya sudah bisa didapatkan.

THAILAND OPEN 2009 Finals

THAILAND OPEN 2009



The monsoon rains that come to Thailand every summer were in full force at the time the Thailand Open began on Sunday, causing many of the local fans to arrive late for the start of the day’s matches.  Most were disappointed and possibly startled by what they saw when they did arrive, as Vietnam’s Tien Minh Nguyen was in the process of sending local favourite Boonsak Ponsana down to defeat to become the first of four first-time Gold gold medallists.  Aside from the early heartbreak for many of the fans, it was a good day of quality badminton inside Bangkok’s Nimimbutr Stadium. The women’s doubles and women’s singles were all-Chinese affairs, two Malaysian men’s doubles teams squared off and the two top Thai mixed doubles pairs faced each other to decide the winners of this year’s Open. Story:  Gerald Jew, Badzine special correspondent, live in Bangkok.
Photos:  Gerald Jew (live) and BadmintonPhoto.com (archives)
Ho Chi Minh City’s Nguyen Tien Minh (pictured) ruined the day for not only the many fans who left immediately after the match that began the day’s play, but for Boonsak Ponsana, who was looking to regain the title he last won in 2004.  Nguyen jumped out to an early lead in the first game before Ponsana came back to take an 11-9 advantage at the mid-game break.  Nguyen evened the game at 14-all, took the lead at 16-15 and never looked back, winning the game 21-16.  Ponsana took the early lead in the second game, but Nguyen evened the score at 4-4 and kept the advantage the rest of the way before pulling away to an easy 21-13 win that would earn him his first tournament victory outside of Vietnam since the 2004 Malaysian Satellite.
“I worked very hard.  I was very relaxed the whole tournament and this was the best tournament of my life and the best match of my life,” the soft-spoken Nguyen said after the match.  What comes next for Nguyen? “I’m going home to rest for one day and then begin to prepare for the World Championships.  Badminton is 80% of my life, eating is 10% and sleeping is 10%,” he said.
Two Chinese qualifiers faced each other in the women’s singles final, both Liu Jian and Wang Rong (pictured) were playing their eighth match in six days. Liu, who eliminated #3 seed Salakjit Ponsana in Saturday’s semi-finals, took the title from Wang, who captivated the Bangkok fans with her endearing smile and second round upset over top seeded Hong Kong’s mighty Wang Chen.  Liu played the entire tournament without losing a game victory, winning all sixteen of her games to gain her first international tournament title win.
The men’s doubles final was contested by two Malaysian pairs and the world’s #13 ranked team of Choong Tan Fook and Lee Wan Wah were upset by the unseeded younger and less experienced team of 21-year-old Chan Peng Soon and 20-year-old Lim Khim Wah in three games.  After trailing for most of the entire first game, Chan and Lim came back to tie the game at 17-all, and fought off two game points at 18-20 before ceding the game 20-22 to the distinguished veterans opposite.  Chan and Lim (pictured below) then recovered to win the second game 21-14 and the youngsters went on to capture the title with a 21-11 win in the third, a game in which they never fell behind.  As is to be expected, Penang’s Chan and Lim, who hails from Kuala Lumpur, were jubilant after the victory, their first title of any kind since joining forces.
“We expected to win and we felt no pressure against the top seeds,” Chan commented after their morale-boosting win, adding, “We feel confident that we can go a long way together.”
The women’s doubles featured two veteran pairs who left the Chinese National Team after last year’s Olympics: fourth-seeded Gao Ling and Wei Yili and the former World and Olympic as well as defending Thai Open champions Yang Wei and Zhang Jiewen. After blowing an 18-12 lead and a game point at 20-19, Gao and Wei held on to take the first game, 24-22.  The second game was another tightly fought battle that was tied at 17-17 before Yang and Zhang took the last four points to even the match. The battle continued into the third game but after breaking a 7-all tie, Yang and Zhang then took control of the game and came away with the title, winning the third game by a 21-15 margin.
The mixed double’s finals and last match of the evening guaranteed the local fans the Thai victory they came for.  The veteran and #1 seeded team of Sudket Prapakmol and Saralee Thoungthongkam faced off against the #2 seeds Songphon Anugritayawon and Kunchala Voravichitchaikul (pictured top), who earlier this year briefly took on the mantle of the world’s highest ranked Thai mixed team.  After a 11-21 loss in the first game, Anugritayawon and Voravichitchaikul took control early in the second game to win 21-17. After losing the first point in game three, Songphon and Kunchala took control of the game and match by jumping out to an 8-1 lead, a lead they never relinquished in coming away with a 21-12 victory and their first ever title, a title that was made even sweeter playing in front of their hometown fans.
This year’s Thailand Open lacked the star power of previous years, but provided many exciting moments and also showcased many of the game’s future stars. Nguyen Tien Minh played superbly and led the first of three second seeds to achieve victory.  The win by the young and talented Malaysian men’s doubles pair bodes well for their future, and Liu Jian’s smooth path from the qualifying rounds to the winner’s podium was a remarkable achievement.  As always, the Thailand Open was a very well-run affair, the Badminton Association of Thailand and the Badminton World Federation are to be applauded for putting on yet another fine show.

BEIJING OLYMPIC 2008


A general view of the badminton event held at the Beijing University of Technology Gymnasium
และแล้วการแข่งขันแบดมินตันชายเดี่ยว Beijing Games 2008 สำหรับ "ซุปเปอร์แมน  บุญศักดิ์ พลชนะ" ก็จบลงด้วยความฝ่ายแพ้จากคู่แข่งขันจากอินโดนิเซีย คู่ปรับเก่า "โซนี่ โดวีคันโคโร่" มือวางอันดับ 6 ของโลกไป 2 ต่อ 0 เซต 16 -21 และ 14 - 21 ซึ่งแข่งกันมา 6 ครั้งบุญศักดิ์ของเราชนะได้เพียงครั้งเดียวในขณะที่โซนี่ชนะบุญศักดิ์มาแล้วถึง 5 ครั้ง 
Thai badminton player Boonsak Ponsana returns the shuttlecock to Hong Kong's Chan Yan Kit in their Men's Singles Round
เช่นเดียวกับ "สลักจิต พลชนะ" น้องสาวซึ่งฝ่ายให้กับสาวจีน "Zhang Ning" เจ้าภาพไป 3 เซตรวด 21-23 , 21-17 , 21-7 ตั้งแต่การแข่งขันในวันที่ 9 สิงหาคมที่ผ่านมา
Salakjit Ponsana of Thailand serves to Zhang Ning of China (not pictured) during their women's singles second round badminton match
Thailand's Salakjit Ponsana plays a shot against China's Zhang Ning during their women's singles second round badminton match
Badminton player siblings Boonsak Ponsana (top) and sister Salakjit Ponsana of Thailand take part in a training session at the Beijing University of Technology Gymnasium in the Chinese capital on August 07, 2008 the day before the start of the 2008 Beijing Olympic Games.
ความ พ่ายแพ้ในครั้งนี้จะเห็นได้ว่ามาตรฐานทางการเล่นของไทยและของต่างประเภทโดย เฉพาะในมหกรรมกีฬาระดับโลกเช่นนี้ ยังคงต้องเดินทางอีกยาวไกลเพื่อให้ได้มาตรฐานใกล้เคียงกัน และสามารถลุ้นเหรียญรางวัลใด รางวัลหนึ่งในระดับชาติได้

Zhang Ning of China returns the shuttlecock to Salakjit Ponsana of Thailand (not pictured) during their women's singles second round badminton match
Thailand's Ponsana Salakjit plays a shot against China's Zhang Ning during the women's singles second round badminton match
ซึ่ง คงต้องพึ่งพาความมุ่งมั่นของนักกีฬาและความเชียวชาญในการฝึกสอนของทีมงานที่ จะพัฒนาทีมตนเองให้สามารถแข่งขันได้ทั้งในระดับภูมิภาคและระดับประเทศ แต่ด้วยวัย 26 ปีของ "ซุปเปอร์แมน บุญศักดิ์ พลชนะ" การแข่งขันโอลิมปิคที่จะมีอีกครั้งในปี 2012 แทบเป็นไปไม่ได้เลย
Thailand's Boonsak Ponsana hits a return against Indonesia's Taufik Hidayat in the men's singles semifinals of the Olympic Games badminton competition, at the Goudi Olympic Hall in Athens, 20 August 2004.
Thailand's Boonsak Ponsana goes face down on the court after failing to retrieve a shot against Indonesia's Taufik Hidayat in the men's singles semifinals of the Olympic Games badminton competition
แต่ อย่างไรก็ดียังคงหวังไว้ว่าทีมแบดมินตันไทย ยังสามารถพัฒนาศักยภาพและเด็กรุ่นใหม่ ๆ ให้มีความสามารถในระดับภูมิภาคและระดับโลกได้อีก และในอนาคตใครจะรู้ว่า นักแบดมินตันไทยอาจจะก้าวขึ้นแท่นเพื่อรับเหรียญทองในกีฬาระดับโลกได้ ใครจะรู้ สู้ต่อไปค่ะ คนไทยทุกคนเป็นกำลังใจให้
Thailand's Boonsak Ponsana thanks his supporters after beating Singapore's Ronald Susilo in the men's singles quarterfinals of the Olympic Games badminton competition at the Goudi Olympic Hall in Athens, 18 August 2004.
อ้อ!!! อย่าลืมเชียร์ยกน้ำหนักหญิงไทยรุ่น 58 กิโลกรัม "วันดี คำเอี่ยม" อีกหนึ่งความหวังเหรียญทองโอลิมปิก ปักกิ่งเกมส์ 2008 เวลา 14.30 น. วันนี้ ถึงแม้นความหวังเหรียญทองของเธอจะค่อนข้างน้อย แต่หากเธอคว้าเหรียญใด เหรียญหนึ่งได้ในการแข่งขันในครั้งนี้ เธอจะเป็น "นักกีฬาโอลิมปิคหญิงไทย คนแรกที่ได้รับเหรียญรางวัลโอลิมปิคในการแข่งขัน 2 ครั้งติดต่อกัน" นะค่ะ
Wandee Kameaim of Thailand bows before competing in the Women's 58kg Weightlifting Competition during the 15th Asian Games Doha 2006 at the Al-Dana Banquet Hall on December 3, 2006 in Doha

PONSANA BROTHER'S

บุญศักดิ์ ทุบสถิติคว้าแชมป์แบดฯ SCG สมัย10ของตัวเอง

Mthai > กีฬา > ข่าวกีฬาทั่วไป > บุญศักดิ์ ทุบสถิติคว้าแชมป์แบดฯ SCG สมัย10ของตัวเอง
บุญศักดิ์ และสลักจิต 2 พี่น้องตระกูล พลสนะ
ที่เอ็มซีซี ฮอลล์ เดอะมอลล์ งามวงศ์วาน การแข่งขันแบดมินตัน “SCG ออลไทยแลนด์ แชมเปี้ยนชิพ 2010″ หรือ แบดมินตันชิงชนะเลิศแห่งประเทศไทย ประจำปี 2553 ชิงถ้วยพระราชทานพระบาทสมเด็จพระเจ้าอยู่หัวฯ และสมเด็จพระนางเจ้าพระบรมราชินีนาถ พร้อมเงินรางวัล 450,000 บาท เดินทางมาถึงวันสุดท้ายเป็นการแข่งขันในรอบชิงชนะเลิศ เมื่อวันที่ 24 ต.ค.ที่ผ่านมา
โดยมี คุณวีนัส อัศวสิทธิถาวร ผู้อำนวยการสำนักงานสื่อสารองค์กร เอสซีจี ให้เกียรติเข้าร่วมงาน และ ศ.เจริญ วรรธนะสิน นายกสมาคมแห่งประเทศไทย ร่วมมอบรางวัล สำหรับแชมป์ในปีนี้ต้องบอกว่า มือเต็งของรายการยังคงดาหน้ากวาดแชมป์ไปได้ถ้วนหน้า
โดยประเภทชาย เดี่ยว “ซูเปอร์แมน” บุญศักดิ์ พลสนะ มือวางอันดับ 1 ของรายการดีกรีแชมป์ 9 สมัยก็สามารถสร้างสถิติเป็นนักตบคนแรกของไทยที่คว้าแชมป์สมัยที่ 10 ไปครองได้สำเร็จหลังวันนี้เอาชนะ “เจ้าสอง” ทนงศักดิ์ แสนสมบูรณ์สุข นักตบทีมชาติรุ่นน้องจากทหารอากาศ และเป็นมือวางอันดับ 2 ของรายการไป 2-0 เกม 21-10, 21-9 ด้วยเวลา 30 นาที รับเงินรางวัล 38,000 บาท
ขณะที่ประเภทหญิงเดี่ยว “น้องมิ้ง” สลักจิต พลสนะ ดีกรีแชมป์ 3 สมัยจากเสนานิคมสามารถกู้ศักดิ์ศรีคว้าแชมป์สมัยที่ 4 ให้ตัวเองได้สำเร็จอย่างที่หวัง ด้วยการเอาชนะทีมชาติรุ่นน้อง “น้องพีช” พรทิพย์ บูรณะประเสริฐสุข จากบางโพในรอบชิงชนะเลิศ 2 เกมรวด 21-19, 21-16 ด้วยเวลา 32 น. ทำให้รับเงินรางวัลไป 38,000 บาท เช่นเดียวกับประเภทคู่ เป็นไปตามคาดคู่มือวางอันดับ 1 ของรายการ ยังรักษาฟอร์มสุดยอดซิวแชมป์กันไปทุกรายการ โดยคู่ผสม สุดเขต ประภากมล-ร.อ.หญิง สราลีย์  ทุ่งทองคำ  เจ้าของแชมป์ 5 สมัยจากบ้านทองหยอด   และทหารอากาศ เอาชนะคู่เต็ง 2  ทรงพล  อนุกฤตยาวรรณ-กุลชลา  วรวิจิตรชัยกุล  จากบ้านทองหยอด และสิงห์ เอชเอช 21-18, 22-20 ด้วยเวลา 30 น. คว้าแชมป์คู่กันเป็นสมัยที่ 6 พร้อมเงินรางวัล 40,000 บาท
ส่วนหญิงคู่ กุลชลา  วรวิจิตรชัยกุล-ดวงอนงค์  อรุณเกษร  คู่แชมป์ 3 สมัย และเป็นคู่มือวางอันดับ 1 จากสิงห์ เอชเอช เอาชนะคู่ ปัญญดา  มั่นกิจโชคเจริญ-สาวิตรี  อมิตรพ่าย  คู่มือวางอันดับ 2 จากเสนานิคม 21-13, 21-14 ใช้เวลา 32 น. คว้าแชมป์เป็นสมัยที่ 4 ไปครอง รับเงินรางวัล 40,000 บาท ส่วน  จ.ท.ฐิติพงศ์  ลาโพธิ์-ปฏิพัทธ์  ฉลาดแฉลม คู่มือวางอันดับ 1 ของรายการจากทหารอากาศ และบ้านทองหยอด เอาชนะคู่เต็ง 2  บดินทร์  อิสสระ-มณีพงศ์  จงจิตร  จากที.ไทยแลนด์ -ภูเก็ต ซึ่งเป็นแชมป์เก่าปีที่แล้ว ทำให้ คว้าแชมป์คู่กันเป็นครั้งแรกด้วยผลงาน  2-1 เกม 8-21, 22-20, 21-19 ด้วยเวลา 52 น.  รับเงินรางวัล 40,000 บาท