Film Asia tipe komedi sudah sering kita dengar dan percaya bahwa bagus kualitasnya. Banyak aktor Asia yang kita ketahui yang handal dalam memerankan peran komedi, sebut saja Jackie Chan. Lain halnya dengan saya pribadi, yang kalau boleh jujur baru pertama kali menonton film Thailand yang full komedi, sebelumnya Crazy Little Things Called Love tapi romantic comedy (tidak full comedy). Dari judul film, sudah terlihat ini film komedi. Begitu pula dari posternya, yang dimana ada kumpulan keluarga dengan berbagai macam ekspresi lucu dan adanya kehadiran bebek di tengah-tengah mereka (poster film lainnya). Kalau melihat film Thailand sebelumnya yang saya tonton, saya berharap film ini minimal sebagus dengan film tersebut. Oke deh daripada kelamaan, langsung simak aja yuk curhatan josep berikut tentang film ini.
Jadi begini ceritanya, tinggalah seorang anak lelaki yang bernama Tok, dia hidup dan besar di tempat keluarga komedian. Namun lain halnya dengan Tok, yang tidak dianggap sebagai penerus komedian oleh ayahnya sendiri. Adik perempuannya pun lebih dipilih dibandingkan dirinya oleh sang ayah. Tok pun langsung merasa ter “asing”kan di keluarganya. Setelah itu, dia lebih senang bermain bersama 2 temannya di luar rumah daripada di rumah sendiri. Suatu hari, Tok menemani temannya ke dokter kulit. Disana, dia bertemu dengan dokter kulit yang sangat cantik dan menawan. Entah ada angin apa, tiba-tiba dia jatuh cinta kepada dokter itu. Dengan ide-ide konyol untuk menumbuhkan jerawat pun dia lakukan demi intesitas bertemu dengan si dokter semakin sering. Ditambah lagi, dorongan dari temannya untuk lebih dekat dengan si dokter tersebut. Benar-benar persahabatan yang solid *big applause*
Lambat laun cerita, tiba-tiba sang dokter pun hamil. Entah ada angin apa juga, tiba-tiba si Tok jadi begitu perhatian dengan si dokter. Pengorbanan yang tidak masuk akal di usianya yang masih cukup belia pun dia lakukan. Hingga pada akhirnya, ayah Tok pun resah dan kesal dengan anaknya karena kelakuannya sudah kelewat batas. Akan tetapi, itu semua dilakukan karena dia begitu menyayangi Tok. Terbukti ketika kelulusan Tok dari Taman Bermainnya, yang mengambil rapornya adalah sang ayah, karena ketika hari itu juga adik Tok melahirkan, jadi sang ibu tidak bisa mengambil rapornya. Dengan dandanan ala wanita, sang ayah pun dating ke sekolahnya. Akhir cerita, dokter pun menyerahkan identitas ayah baptis kepada Tok karena dia merasa Tok dapat menyayangi anaknya seperti dia menyayangi dirinya selama ini.
Dilihat dari awal cerita, cerita ini terlihat begitu konyol, karena ketika proses kelahiran Tok, sang ayah menggunakan toak agar Tok bisa keluar dari rahim istrinya. Menurut kalian saja apakah itu konyol? Menurut saya sangat konyol dan menggelikan sekali idenya. Hingga pertengahan bumbu-bumbu komedia yang dihadirkan film ini begitu terasa kental. Saya pun ketika menonton film ini (satu studio sendirian, seriusan) pun begitu menggelitik mendengar dialog satu sama lain tokoh. Namun demikian, mulai pertengahan, film ini tidak begitu terasa lucu lagi. Entah mengapa saya merasa film ini garing. Tapi, ketika sudah adanya konflik percintaan, pengorbanan dan persahabatan yang terjadi di film ini, baru terasa gregetnya walaupun bukan komedi. Mungkin ketika melihat cerita film ini ditengah-tengah, anda akan mulai merasa adanya kesamaan dengan film-film drama atau pun drama komedi lainnya saat ini. Hubungan antar ayah dan anak di film ini begitu terasa dan menyentuh sekali. Saya pun begitu meresapi setiap adegan serta dialog yang dilakukan ayah dan anak tersebut. Ikatan yang kuat sekali.
Dari sisi pengambilan gambar, mungkin tidak ada bedanya dengan film Thailand sebelum ini yang baru-baru tayang. Yang menarik lainnya dari film ini adalah soundtrack dari film ini. Entah mengapa saya begitu suka dengan soundtracknya tapi belum download-download juga sampai review ini dipublish). Selain perwatakan yang lugu dan sok dewasa yang dimiliki Tok menurut saya begitu tepat. Begitu pula dengan dokter cantik yang diperankan oleh Paula Taylor, dokternya begitu menawan sekali walaupun hanya memakai pakaian dokter. Tokoh-tokoh tambahan lainnya disini juga begitu konyol dan lucu di tempatnya masing-masing. Ada satu tokoh yang begitu mirip dengan tokoh komedi Indonesia (saya lupa namanya tapi mirip si ucok yang kecil itu). Adik Tok disini pun begitu menggemaskan dan lucu. Secara keseluruhan pemilihan peran di tokoh ini sudah begitu pas.
Overall, film Little Comedian begitu menarik kemasannya karena tidak hanya tentang komedi tapi disana juga diceritakan hubungan erat antar ayah dan anak yang berada di keluarga berprofesi sebagai komedian dengan cerita yang sebenarnya tidak masuk akal di usia belianya Tok. Film ini sangat rekomedasi sekali di saat adanya isu gonjang-ganjing film Hollywood di Indonesia. Nonton film Asia? Kenapa tidak! Kalau kemasan yang dibawakannya hamper melebihi Hollywood. Selamat menonton dan merasakan komedi-komedi di film ini. :cheers:
3,5/5
Trailer